Pejantan Unggul Sebagai Sumber Genetik Sapi



Pejantan Unggul Sebagai Sumber Genetik Sapi

Pejantan IB di UPT insimenasi Buatan Ternak merupakan pejantan unggul yang telah memenuhi syarat teknis baik reproduktif maupun kesehatan untuk dapat ditampung semennya dan diproses menjadi semen beku.

Terbukti dari Sertifikat berstandart SNI yang rutin selalu di dapat..

Bersumber dari Pejantan Unggul

Pejantan unggul sebagai sumber genetik di UPT Inseminasi Buatan Ternak di pelihara dengan perlakuan khusus, Bertujuan untuk menjaga kondisi pejantan tetap prima. Dengan penerapan manajamen pada pejantan Seperti berikut:

  • Exercise / Olah raga
  • Pengukuran berat badan secara teratur
  • Potong kuku secara berkala
  • Terjaga kebersihannya karena dimandikan setiap hari
  • Kesehatan yang terjamin dan selalu dipantau

Selain itu faktor eksternal juga selalu perhatikan untuk menjaga sifat bangsa lokal pejantan tetap terjaga. Selengkapnya tentang perawatan pejantan hingga proses printing straw seperti berikut.

1. Persiapan Pejantan Unggul

Pejantan unggul adalah pejantan yang telah memenuhi syarat baik reproduktif maupun kesehatan seperti sudah diberimakan, Sudah dimandikan dan dalam keadaan prima untuk dapat ditampung semennya dan diproses menjadi semen beku.

2. Evaluasi kualitas semen segar

Semen segar yang layak untuk dilanjutkan ke proses produksi selanjutnya diperiksa kualitas yang meliputi pemeriksaan motilitas, abnormalitas, konsentrasi, pH, konsistensi, warna dan volume.

3. Pengenceran dan pendinginan

Semen beku yang layak dilanjutkan ke proses produksi berdasarkan hasil evaluasi semen segar dilakukan pengenceran dan pendinginan secara bertahap. Untuk pengenceran dilakukan menjadi 3 tahap yakni pengenceran A1, A2 dan B dan dipertahankan pada suhu 3-5 ° C.

4. Evaluasi kualitas semen cair

Setelah seluruh tahap pengenceran selesai, dilakukan proses evaluasi semen cair atau Before Freezing Evaluation. Semen cair yang kualitasnya masih memenuhi standar akan dilanjutkan ke proses pembekuan, sedangkan yang kualitasnya menurun akan dilakukan pengafkiran. Standar kualitas semen cair yang memenuhi adalah memiliki motilitas minimal 55 %.

5. Printing Straw

Untuk semen cair yang memenuhi standar kualitas semen before freezing, selanjutnya dilakukan proses pelabelan kemasan dengan mesin printing straw.

6. Filling and Sealing

Semen cair yang sesuai standar dilakukan pengisian ke dalam straw serta penyegelan kemasan dengan mesin filling and sealing.

7. Prefreezing

Proses prefreezing dilakukan dengan menurunkan suhu semen dari 4°C menjadi -140°C dengan sangat cepat untuk menghindari cold shock (shock pada sel sperma karena perubahan suhu).

8. Freezing

Proses freezing dilakukan dengan mencelupkan produk semen ke dalam nitrogen cair sampai terendam sehingga suhu turun menjadi -196°C.

9. Post Thawing Motility Evaluation (evaluasi PTM)

Pada proses PTM semen beku diuji kualitasnya, yaitu layak didistribusikan dengan mengacu pada standar SNI yakni memiliki kualifikasi minimal motilitas 40% dengan konsentrasi minimal 25 juta sel / dosis. Untuk semen beku yang tidak memenuhi standar selanjutnya akan dilakukan pengafkiran.

10. Pembuatan BAST dan penyerahan ke Bank sperma

Setelah lolos pada pengujian PTM, semen beku diserahkan ke bagian pemasaran untuk selanjutnya disimpan pada bank sperma.

Program Provinsi

TOP